Dengan begitu, lanjut dia, perusahaan berharap dapat melantai di bursa dalam beberapa tahun mendatang sebagai bagian dari rencana jangka panjangnya.
Namun, Aziz menggarisbawahi jika rencana bentuk kerjasama dalam mencari mitra strategis tersebut bukan upaya perusahaan untuk menambah modal, melainkan saling bersinergi.
"Tujuannya adalah opportunity kami dalam mencari mitra strategis ini, punya kemampuan yang sinergis untuk kelengkapan kompetensi, bukan di jual," ujar Aziz, seraya menambahkan sudah banyak calon mitra strategisnya.
"Kami ingin the best company. Supaya bantu mempercantik perusahaan."
Finpay sendiri merupakan entitas usaha patungan antara Telkom dengan Bank Indonesia (BI). Telkom menggenggam saham Finpay sebesar 60% melalui anak usahnya, PT Telkom Metra.
Sedangkan, BI menggenggam sebanyak 40% melalui PT Mekar Prana Indah atau Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKKBI).
Berdiri sejak 2006, Finpay hingga saat ini telah memiliki lima produk yakni Finpay Billing, Finpay Voucher, Finpay Payment Gateway, Finpay Money, dan Finpay Remittance.
Saat ini, Finpay juga telah terhubung dengan 122 Biller, 90 Bank, 100 ribu outlet, 800 online merchant, dan telah bekerjasama dengan remittance company di 7 negara untuk menyediakan layanan pengiriman uang bagi pekerja migran Indonesia.
Layanan yang Finpay hadirkan terdaftar di Bank Indonesia dan telah memiliki izin atara lain transfer dana, payment gateway, uang elektronik, debit acquirer dan QRIS.
(ibn/dhf)
