Bahlil Curhat Pergulatan RI Sabet Freeport hingga Dapat 61% Saham
Dovana Hasiana
11 July 2024 15:20
Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan upaya nasionalisasi terhadap PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan akuisisi saham sebesar 51%, hingga bakal ditambah menjadi 61% tahun ini, merupakan perjuangan yang tidak mudah.
Awal mula divestasi PTFI itu, kata Bahlil, dimulai pada 2018, di mana Indonesia berhasil meningkatkan kepemilikan saham menjadi 51%. Saat itu, nilai yang dikeluarkan oleh Indonesia untuk proses divestasi tersebut adalah US$4 miliar.
“Dengan hasilnya sekarang, sudah beberapa tahun, insyallah 2024 laporan dari Freeport, itu uang yang kita pakai untuk membeli itu sekarang sudah kembali modal atau break even point,” ujar Bahlil dalam agenda Kuliah Umum di IPDN yang disiarkan secara virtual, Kamis (11/7/2024).
Sebelum Indonesia memiliki saham di PTFI sebesar 51%, kata Bahlil, pemerintah tidak mengetahui dengan pasti ihwal produksi PTFI karena perseroan melakukan ekspor konsentrat tembaga ke luar negeri.
Namun, dengan adanya penambahan saham menjadi 51% melalui perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi IUPK pada 2018, proses penghilirian atau hilirisasi bisa dilakukan dalam negeri.