Logo Bloomberg Technoz

Selain Dior, Beberapa Brand Mewah Ini juga Eksploitasi Pekerja

Redaksi
11 July 2024 16:10

Medium Dior Book Tote. (Dok. Dior)
Medium Dior Book Tote. (Dok. Dior)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Media asing membeberkan fakta mencenangkan terkait tas mewah Dior. Brand di bawah naungan LVMH tersebut dituding mengeksploitasi pekerja.

Seperti laporan Skynews, menurut pejabat penegak hukum Eropa, para pembuat barang mewah di balik merek ikonik termasuk Dior dan Armani mempekerjakan kontraktor yang membayar pekerja hanya US$2 (Rp32 ribu) per jam  untuk membuat tas tangan yang kemudian mereka jual dengan harga ribuan dolar per buah.

The Wall Street Journal juga melaporkan rumah mode milik orang terkaya di dunia Bernard Arnault dan keluarganya itu membebankan biaya sekitar US$57 (Rp900 ribu) kepada pemasok untuk membuat tas tangan. Setelah itu mereka menjual tas tersebut di toko sekitar US$2.780 (Rp45 juta).

Pihak berwenang Italia memperoleh angka-angka tersebut setelah polisi melakukan serangkaian penggerebekan di bengkel dan pabrik darurat yang mempekerjakan imigran ilegal dan pekerja lainnya "di luar catatan.

Selain Dior, merek ternama Armani juga dipersoalkan masalah yang sama.