“Kami terus bekerja sama dengan Google pada perangkat Galaxy kami karena mereka adalah partner terbaik perusahaan,” kata Roh di Paris.
Meski begitu, Samsung juga bekerja sama dengan mitra lain, seperti Microsoft Corp. dan perangkat lunak Copilot+ Windows, dan terbuka untuk berkolaborasi dengan perusahaan rintisan AI untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus berkembang dari bidang teknologi yang berkembang pesat ini, tambahnya.
Upgrade Fitur
Peningkatan handset baru ini sebagian besar terjadi pada sisi perangkat software. Samsung Keyboard yang telah diperbarui akan menghasilkan teks berdasarkan kata kunci, yang mencerminkan nada bicara pengguna dengan menganalisa postingan media sosial mereka sebelumnya.
Stylus S Pen Samsung pada Fold juga dapat digunakan untuk membuat sketsa ide atau menggambar di atas foto, yang kemudian akan diubah oleh perangkat menjadi gambar yang dihasilkan.
HP lipat baru ini hadir sebagai bagian dari gelombang perangkat baru yang diperkenalkan oleh Samsung di Paris. Upaya perusahaan untuk membangun ekosistem produk sangat bergantung pada kesehatan dan kebugaran serta segmen premium dari setiap kategori, dengan debut utama adalah Galaxy Ring seharga US$400 dan Galaxy Watch Ultra seharga US$650.
Samsung juga memperkenalkan model-model terbaru dari earphone Galaxy Buds, mulai dari harga US$180, dan Galaxy Watch 7 seharga US$300.
Perangkat Extended-Reality Collabs Samsung-Google
Rick Osterloh, vice president platforms dan device Google menyatakan ulang rencana perusahaan untuk meluncurkan platform headset realitas tertambah dengan Samsung. Roh mengatakan secara terpisah di atas panggung bahwa perangkat XR Samsung akan “hadir tahun ini.”
Roh telah berusaha memposisikan Samsung sebagai penyedia standar dan ekosistem terbuka. Berbeda dengan teknologi milik Apple Inc, dan handset Galaxy yang dapat dilipat baru hadir hanya beberapa minggu sebelum debut iPhone dengan layanan AI baru dari Apple, dilansir Bloomberg News, Kamis (11/7/2024).
Hal yang paling dinanti yaitu rivalitas dari produsen perangkat Android China. Ponsel buatan China diketahui telah menyumbang sebagian besar pertumbuhan dalam kategori ini selama setahun terakhir.
“Ekosistem konten layanan lokal China sangat kuat, dan kami telah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan konten layanan besar untuk mengoptimalkan pasar China,” ujar Roh.
Eksekutif tersebut telah menempatkan prioritas untuk menerobos masuk ke China—pasar smartphone terbesar di dunia, di mana Samsung hanya menguasai sebagian kecil dari penjualan.
Samsung saat ini mengejar tujuan tersebut dengan menargetkan tingkat premium dengan produk yang lebih baik untuk konsumen lokal.
“Untuk Galaxy AI China, kami akan menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan-perusahaan IT besar di China.”
Samsung mengadopsi layanan AI Baidu Inc untuk peluncuran Galaxy S24 di China pada awal tahun ini, menggantikan Google yang perangkat lunaknya tidak tersedia pasar.
Roh menolak untuk merinci mitra tambahan apa saja yang mungkin akan digandeng atau dipertimbangkan oleh Samsung, namun mengiyakan bahwa kerja sama dengan Baidu akan terus berlanjut.
(wep)