Logo Bloomberg Technoz

Pengusaha Ungkap Modus Impor Keramik Ilegal: Masuk dari Malaysia

Pramesti Regita Cindy
11 July 2024 13:40

Galeri ubin keramik./Bloomberg-Kiyoshi Ota
Galeri ubin keramik./Bloomberg-Kiyoshi Ota

Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah riuh pembentukan satuan tugas (satgas) impor ilegal oleh Menteri Perdagangan, kalangan industriawan keramik mengungkapkan hingga saat ini barang impor yang tidak sesuai spesifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) masih membanjiri pasaran.

Dalam kaitan itu, Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengungkapkan salah satu modus importir untuk memasukkan keramik dengan harga yang tidak sesuai (under invoice) adalah melalui transhipment dari negara ketiga, yang diduga paling banyak berasal dari Malaysia.

"Hal ini tentunya akan merugikan Industri keramik dalam negeri dan dapat menyebabkan kerugian negara," ungkap Edy kepada Bloomberg Technoz, Kamis (11/7/2024).

Sekadar informasi, transhipment adalah kegiatan pemindahan barang atau muatan yang dilakukan di tengah laut dari kapal ke kapal atau ship to ship.

Ubin keramik./Bloomberg-Asim Hafeez

Pada saat yang sama, selain berfokus pada pemberantasan impor ilegal, Asaki turut memberikan catatan kepada pemerintah untuk mengawasi secara ketat angka impor keramik dari negara-negara tetangga setelah penerapan bea masuk antidumping (BMAD) untuk keramik, termasuk dari China.