Seorang perwakilan dari Newcastle United tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Staveley telah lama menjadi penasihat bagi investor Timur Tengah melalui perusahaannya PCP Capital Partners, terbaru terlibat dalam kesepakatan yang sedang berlangsung untuk berinvestasi dalam entitas yang terkait dengan PGA Tour.
Selama masa jabatannya di Newcastle United, tim tersebut berhasil lolos ke Liga Champions dan mencapai final Carabao Cup di Wembley. Musim lalu, mereka mengecewakan dengan gagal lolos ke kompetisi Eropa, dan finis di posisi ketujuh.
Staveley telah menjadi sosok penting di klub, memandu pembuatan film dokumenter tentang klub dan dengan antusias mendukung tim wanita yang berhasil menarik lebih dari 20.000 penonton di St James' Park.
Namun, klub baru-baru ini mempekerjakan direktur olahraga baru, dan telah menyelesaikan sejumlah perekrutan korporat.
Selama di Newcastle, Staveley telah berbicara tentang frustrasi tim karena tidak dapat dengan leluasa membelanjakan uang, karena Liga Premier mencoba membatasi pengeluaran yang berlebihan.
"Kalian harus ingat bahwa kami menjalankan bisnis hiburan," ujar Staveley pada sebuah acara Bloomberg awal tahun ini.
"Kami telah melupakan bahwa kami harus mengembangkan bisnis ini. Mengembangkan bisnis tidak mudah dalam iklim seperti ini, mengingat semua pembatasan."
Staveley juga sedang menghadapi klaim kebangkrutan dari taipan pelayaran Yunani Victor Restis, yang tahun ini memenangkan kasus hukum di Inggris senilai £3,4 juta (Rp56 miliar) atas investasi tahun 2008. Staveley sedang mengajukan banding atas keputusan tersebut.
(bbn)
