Logo Bloomberg Technoz

Lobi Mineral Kritis RI-AS Belum Mangkrak, Bahas Isu Baterai EV

Dovana Hasiana
11 July 2024 12:10

Bijih nikel./Bloomberg-Andrey Rudakov
Bijih nikel./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kerja sama sektor pertambangan mineral kritis antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) dalam kerangka Critical Mineral Agreement (CMA) masih berlanjut.

Sekadar catatan, rencana kerja untuk CMA bakal membuat Indonesia menjadi pemasok kebutuhan baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di AS dalam jangka panjang, yang disepakati oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden AS Joe Biden pada akhir tahun lalu.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan rencana kerja untuk CMA itu merupakan urusan yang panjang dan membutuhkan kolaborasi dari beberapa negara untuk menciptakan rantai pasok (supply chain).

“Untuk jadi baterai, tidak ada yang semua mineralnya ada di satu negara, itu pasti butuh kolaborasi beberapa negara, jadi lebih ke bagaimana kolaborasi supply chain,” ujar Agus saat ditemui di kantornya, dikutip Kamis (11/7/2024).

China ingin kendalikan rantai pasok pembuatan baterai EV dunia. (Carla Gottgens/Bloomberg)

Selain itu, pembahasan terkait CMA, yang merupakan perjanjian komprehensif, juga bersifat kompleks dan tidak terbatas hanya pada satu isu.