Hashim bilang, ia yakin Indonesia masih bisa mempertahankan peringkat kredit 'Investment Grade' meski rasio utang naik ke 50% dari posisi saat ini di 39%. "Idenya adalah meningkatkan pendapatan dan tingkat utang. Saya sudah bicara dengan Bank Dunia dan mereka berpendapat [rasio utang] 50% adalah tindakan bijaksana," kata Hashim yang notabene menjadi penasihat utama Prabowo selama ini.
Rencana kontroversial Prabowo ini pertama kali pecah dalam laporan Bloomberg News pada 14 Juni lalu, memakai sumber anonim, sontak memicu guncangan di pasar yang menyeret rupiah jatuh hingga menyentuh Rp16.450/US$, terlemah sejak April 2020.
Setelah itu pasar berhari-hari diliputi ketidakjelasan dan tekanan ke rupiah terus berlanjut, Tim Prabowo akhirnya memberikan klarifikasi. Dalam konferensi pers pada 24 Juni, yang dihadiri oleh dua menteri utama Kabinet Jokowi yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mendampingi Thomas Djiwandono menegaskan, kabar yang menyebut rencana Prabowo akan menaikkan rasio utang hingga 50% itu sesuatu yang tidak mungkin.
"Terkait rasio utang terhadap PDB yang mungkin pernah dikatakan sudah kami rencanakan di atas 50% dan sebagainya itu tidak mungkin," kata Thomas, kala itu.
Thomas menegaskan bahwa pemerintahan Prabowo berkomitmen memenuhi target-target yang direncanakan pemerintah dan telah disepakati oleh DPR RI dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2025 nanti.
Setelah pernyataan Thomas itu, pasar berangsur kalem dan rupiah bisa kembali menguat meski masih di zona Rp16.000-an sampai saat ini.
Pasar Belum Bereaksi
Pernyataan Hashim di Financial Times sejauh ini masih belum memicu reaksi pasar yang besar. Rupiah masih stagnan di kisaran Rp16.202/US$ setelah tadi pagi sempat menguat di Rp16.188/US$.
Sementara aksi beli di pasar obligasi negara juga masih marak di mana mayoritas tenor tercatat turun imbal hasilnya. Yield SBN 10Y masih stabil turun ke 7,013%. Sedangkan tenor pendek dan menengah 2Y dan 5Y masing-masing di 6,773% dan 6,896%.
Indeks saham juga masih melanjutkan penguatan sejak pembukaan pasar. Jelang berakhirnya sesi perdagangan pagi, IHSG masih menguat ke 7.309.
(red)