Logo Bloomberg Technoz

Analis: Plintat-Plintut Tim Prabowo, Rupiah Bisa ke Rp17.000/US$

Redaksi
11 July 2024 11:55

Hashim Djojohadikusumo.. (Tangkapan Layar via website yad.or.id)
Hashim Djojohadikusumo.. (Tangkapan Layar via website yad.or.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pelaku pasar prihatin terhadap ketidakjelasan informasi yang dipertontonkan oleh tim penasihat di belakang Presiden terpilih Prabowo Subianto. Pernyataan yang berubah-ubah membuat para pemilik dan pengelola dana diliputi tanda tanya, memicu ketidakpastian yang sangat tidak disukai oleh pasar.

Yang terbaru, pernyataan Penasihat Utama Prabowo, yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri yaitu Hashim Djojohadikusumo tentang kemungkinan kenaikan rasio utang RI ke 50% di pemerintahan baru nanti, seperti membantah apa yang sebelumnya sudah dibantah oleh Thomas Djiwandono, Anggota Satgas Sinkronisasi Pemerintahan, yang juga keponakan Hashim sendiri.

"Tim Prabowo ini tidak jelas siapa yang in charge, kebijakannya plintat-plintut. Kalau begini caranya bukan tidak mungkin rupiah bisa tembus Rp17.000/US$," komentar Lionel Prayadi, Fixed Income and Macro Strategist Mega Capital Sekuritas.

Dalam wawancara dengan Financial Times yang dipublikasikan hari ini, Kamis (11/7/2024), Hashim bilang mengonfirmasi adanya rencana pemerintahan mendatang untuk mengerek rasio utang Indonesia hingga 50% dari PDB. Langkah itu akan ditempuh bersamaan dengan rencana mengerek penerimaan pajak untuk membiayai belanja negara.

Hashim bahkan menyatakan, Prabowo mengizinkan kenaikan rasio utang itu agar belanja program ambisius seperti makan bergizi gratis yang menjadi andalan kampanye, bisa dibiayai. Namun, rencana kenaikan rasio utang itu diberikan dengan syarat pemerintah bisa mengerek pendapatan pajak.