Logo Bloomberg Technoz

World Bank: Penyaluran Bansos Belum Maksimal, Masih Ada Gap

Azura Yumna Ramadani Purnama
11 July 2024 11:02

Kantor pusat World Bank Group saat pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Washington, DC, AS (Samuel Corum/Bloomberg)
Kantor pusat World Bank Group saat pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Washington, DC, AS (Samuel Corum/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - World Bank atau Bank Dunia menyoroti program perlindungan sosial atau bantuan sosial (bansos) pemerintah Indonesia yang masih memiliki kesenjangan untuk menyediakan program kepada seluruh masyarakat.

Hal itu, diungkap Bank Dunia dalam Laporan Indonesia Economic Prospects (IEP) 2024: Unleashing Indonesia’s Business Potential yang diterbitkan pada akhir Juni lalu.

“Meskipun belanja perlindungan sosial telah meningkat baru-baru ini, masih terdapat kesenjangan belanja untuk menyediakan perlindungan sosial yang dapat melayani semua penduduk Indonesia ,” demikian tertulis dalam dokumen, dikutip Kamis (11/7/2024).

Lembaga internasional itu menjelaskan bahwa dibandingkan tren pengeluaran saat ini, dibutuhkan tambahan pengeluaran sekitar 0,5% Produk Domestik Bruto (PDB) untuk mengatasi kesenjangan program bansos.

Bank Dunia memberikan saran, pembiayaan dimulai dengan merelokasi pengeluaran yang ada, seperti mengalihkan anggaran subsidi energi atau subsidi yang kurang efektif ke bantuan sosial yang memiliki daya ungkit.