Logo Bloomberg Technoz

Berbaliknya arah IHSG secara mendadak berbarengan dengan munculnya kembali isu rasio utang.

Presiden Terpilih Prabowo Subianto berencana meningkatkan rasio utang secara tajam hingga 50% terhadap produk domestik bruto (PDB) untuk mendanai program sesuai visi dan misi dalam kampanye saat Pemilu.

Hashim Djojohadikusumo, penasihat utama yang juga saudara laki-laki Prabowo Subianto mengatakan meningkatnya utang negara bisa dilakukan asalkan pemerintah dapat meningkatkan pendapatan pajak.

Dikutip dari Financial Times, dia meyakini negara dapat mempertahankan peringkat layak investasi meski rasio utang terhadap PDB naik menjadi 50%, dari level saat ini 39%. Syaratnya, jika pemerintah meningkatkan pendapatan pajak.

“Idenya adalah untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan tingkat utang. Saya sudah berbicara dengan Bank Dunia dan menurut mereka 50 persen adalah tindakan yang bijaksana,” ujar Hashim kepada Financial Times di London. 

Bank Dunia tidak menanggapi permintaan komentar.

Berdasarkan aturan, rasio utang terhadap PDB maksimal tak bisa melebihi 60%.

“Kami tidak ingin menaikkan tingkat utang tanpa meningkatkan pendapatan,” kata Hashim merujuk pada penerimaan pajak, cukai, royalti dari pertambangan dan bea masuk.

Rencana pinjaman yang dilakukan pemerintahan Prabowo menandai perubahan besar dari sikap fiskal konservatif Presiden Joko Widodo, yang mengubah Indonesia menjadi negara dengan komoditas yang kuat.

Belanja terbesar yang dibelanjakan oleh Prabowo adalah program makan siang gratis untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil, yang diperkirakan oleh para pembantunya akan menelan biaya sebesar US$28 miliar.

(ibn/dhf)

No more pages