“Rencananya untuk ruas-ruas tersebut ditargetkan akan dioperasikan secara fungsional mulai tanggal 15 April hingga 30 April 2023, namun saat ini kami masih mempersiapkan segala fasilitas dan pelayanannya agar dapat sesuai dengan standar yang berlaku, khusus untuk Ruas Indralaya - Prabumulih, khususnya KM 66 - KM 73 akan diberlakukan skema contraflow,” jelasnya.
Lebih lanjut, Koentjoro menghimbau agar para pemudik memastikan kecukupan saldo sebelum memulai perjalanan untuk mencegah antrian di gerbang tol, memastikan fisik dalam kondisi prima sebelum mengemudi, serta segera beristirahat di rest area yang telah disediakan jika merasa lelah atau mengantuk.
“Microsleep menjadi faktor yang cukup krusial di jalan tol. Utamanya pada 2 ruas terpanjang saat memulai perjalanan di JTTS yakni ruas tol Bakter (140km) dan Terpeka (189km),” ujar Koentjoro.
Terkait hal ini, Hutama Karya telah menyiapkan 21 rest area dengan fasilitas lengkap di Ruas Bakauheni - Terbanggi Besar dan Ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung yang memiliki kapasitas parkir hingga lebih dari 3.000 kendaraan, 1.106 toilet, 659 toilet tambahan, 11 lokasi SPBU, dan 6 lokasi SPKLU. Selain itu, terdapat empat rest area sementara di Ruas Pekanbaru - Dumai.
“Kami berharap masyarakat dapat merasakan manfaat dari seluruh ruas tol yang dikelola Hutama Karya, baik yang telah beroperasi secara penuh maupun secara fungsional dikarenakan dalam pembangunan seluruh ruas-ruas ini terdapat kontribusi pendanaan oleh masyarakat melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) di dalamnya,” kata Koentjoro.
Hutama Karya diketahui telah menerima PMN dari APBN sebesar Rp Rp 83,6 Triliun yang diberikan secara bertahap oleh pemerintah. Dari dana tersebut, terdapat 13 ruas JTTS yang dibangun antara lain ruas Medan-Binjai, Palembang - Simpang Indralaya, Pekanbaru - Dumai, Sigli - Banda Aceh, dan Binjai - Langsa.
(tar/wep)