Biden sejauh ini telah menghindari polemik di antara anggota partai yang berpengaruh yang mungkin membuat pencalonan dirinya batal. Meski begitu, seruan baru agar dirinya mundur--yang disampaikan oleh anggota Senat dari Partai Demokrat dan para donatur Hollywood terkemuka--menggarisbawahi betapa berbahayanya posisi politik Biden saat ini.
Sekutu-sekutu Biden tetap prihatin dengan keberlangsungan kampanyenya dan risiko yang ditimbulkannya bagi para anggota Partai Demokrat yang terpilih.
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer terbuka untuk menggantikan Joe Biden sebagai calon dari Partai Demokrat di tengah kekhawatiran tentang ketajaman mental dan kemampuan Biden untuk memenangkan pemilihan kembali, Axios melaporkan.
Senator Partai Demokrat dari New York ini secara pribadi mengisyaratkan keprihatinannya kepada para donatur, mengutip tiga orang yang mengetahui masalah ini. Dia secara terbuka mendukung Biden bahkan ketika para senator lain menyatakan keprihatinannya tentang Biden yang akan memimpin partai.
"Saya mendukung Joe," kata Schumer kepada Bloomberg News, mengulangi slogannya minggu ini, ketika ditanya tentang laporan Axios. Dia tidak berkomentar lebih lanjut.
Juru bicara Schumer menolak berkomentar.
Schumer mengundang penasihat kampanye senior Biden untuk datang ke Capitol pada Kamis (11/7/2024) untuk memberikan pengarahan kepada para senator dan secara langsung menangani kekhawatiran mereka yang belum terselesaikan.
Mantan Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan di MSNBC bahwa Biden harus segera memutuskan apakah akan tetap mengikuti Pemilu, meski Biden telah mengirimkan surat kepada para anggota DPR pada Senin yang menyatakan bahwa ia telah memutuskan untuk tetap mengikuti Pemilu.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Selasa malam, Senator Demokrat Michael Bennet dari Colorado mengatakan bahwa ia telah mengatakan kepada para rekan-rekannya dalam sebuah pertemuan sebelumnya bahwa ia tidak yakin Biden dapat mengalahkan Trump.
Bennet pada Rabu mengatakan bahwa ia "menantikan" pertemuan dengan para pejabat kampanye Biden. "Seharusnya sudah ada sejak 10 hari yang lalu," katanya.
(bbn)