Harga emas dunia naik di tengah ekspektasi akan perlambatan laju inflasi di Amerika Serikat (AS). Data inflasi akan dirilis malam ini waktu Indonesia.
Pasar memperkirakan inflasi inti Negeri Paman Sam pada Juni sebesar 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month). Sama dengan realisasi Mei, dan akan menjadi yang terendah sejak Agustus.
Sementara inflasi inti secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni diperkirakan sebesar 3,4%. Ini menjadi yang terendah dalam lebih dari 3 tahun terakhir.
Inflasi yang kian ‘jinak’ menebalkan keyakinan bahwa bank sentral Federal Reserve punya ruang untuk menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 71,1%
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
(aji)