Logo Bloomberg Technoz

Dalam jangka menengah, rupiah memiliki support pada level Rp16.280/US$ dan Rp16.300/US$ serta Rp16.350/US$ sebagai support terkuat yang tercermin dari trendline indicator channel di time frame daily dan menggaris chart dalam tren satu tahun ke belakang.

Pada pembukaan pasar Asia yang sudah dibuka lebih dulu pagi ini, beberapa mata uang Asia menguat dipimpin seperti won Korea 0,11%, baht Thailand 0,11%, lalu ringgit Malaysia 0,12%.

Dalam testimoninya di hadapan Parlemen AS, Powell tadi malam menyatakan keyakinannya bahwa proses disinflasi tengah berjalan saat ini akan tetapi ia belum cukup yakin jalurnya berkelanjutan ke 2%.

"Saya yakin" bahwa inflasi sedang surut. Pertanyaannya adalah: Apakah kita cukup yakin bahwa inflasi akan turun secara berkelanjutan hingga 2%? Dan saya belum siap untuk mengatakannya," kata Powell.

Di bagian lain, Gubernur The Fed Lisa Cook menyatakan, inflasi AS bergerak menuju target bank sentral tanpa memperlihatkan tekanan pada pasar tenaga kerja yang berlebihan.

"Perkiraan awal saya (dan perkiraan banyak pengamat dari luar) adalah bahwa inflasi akan terus bergerak menuju target dari waktu ke waktu, tanpa banyak peningkatan lebih lanjut dalam pengangguran," kata Cook pada Kamis (11/7/2024) dalam pidato yang disiapkan untuk Konferensi Ekonom Australia di Adelaide.

Malam nanti atau Kamis pagi waktu AS, Badan Statistik negeri itu akan mengumumkan data inflasi Indeks Harga Konsumen bulan Juni yang akan memberi petunjuk lebih tegas peluang penurunan bunga acuan The Fed tahun ini.

Konsensus pasar sejauh ini memperkirakan, inflasi IHK pada Juni di ekonomi terbesar di dunia itu, naik ke 0,1% dari tadinya 0,0% secara bulanan. Sementara secara tahunan, inflasi AS diprediksi di 3,1%, turun dibanding bulan sebelumnya 3,3%. 

Inflasi inti AS bulan lalu diprediksi 0,2% month-to-month, tidak berubah dibanding Mei. Sedang secara tahunan angkanya juga diperkirakan tetap 3,4%.

Data inflasi ini akan melengkapi pembacaan data pasar tenaga kerja yang tak terduga menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,1%. Disinflasi yang meyakinkan di tengah pasar tenaga kerja yang tertekan, dipercaya akan membawa The Fed selangkah lebih dekat pada keputusan penurunan bunga acuan. Sebuah langkah yang sangat ditunggu-tunggu oleh investor di seluruh dunia yang telah menyaksikan pengetatan paling agresif AS dalam empat dekade terakhir.

(rui)

No more pages