Usai mengecek kesiapan Bandara Juanda, Budi memaparkan, penanganan lonjakan arus mudik dan balik di moda transportasi udara relatif lebih terkendali dibandingkan dengan moda transportasi darat. “Karena masyarakat yang datang ke bandara sudah memiliki tiket sehingga sudah dapat diketahui dari awal pergerakan penumpang dan pesawat perharinya. Tetapi tetap harus dipersiapkan dengan serius,” terang dia.
Hal yang telah dilakukan untuk persiapan lonjakan penumpang dan peningkatan pergerakan pesawat, adalah melakukan inspeksi keselamatan atau ramp check pesawat udara. Ini mulai 11 April hingga 2 Mei 2023. Selain itu mengoptimalkan pengoperasian pesawat, dan menambah jam operasional bandara.
Perihal kebijakan Tarif Batas Atas (TBA), Ditjen Perhubungan Udara akan mengawasi ketat hal ini. Jika ditemukan pelanggaran penerapan tarif tiket pesawat akan memberikan sanksi bagi maskapai. Tahun ini diperkirakan ada 6,19 juta orang yang memakai pesawat selama arus mudik dan balik 2023. Kesiapan armadanya sendiri ada 412 pesawat pada 51 bandara domestik dan 16 bandara internasional di masa libur Lebaran ini.
Untuk mengantisipasi kepadatan saat perjalanan, pemerintah mendorong masyarakat mudik lebih awal. Di sisi lain Kemenhub juga meminta operator transportasi, termasuk penerbangan untuk memberikan tarif promo. Apalagi di tanggal-tanggal awal mudik.
(wep)
