Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kesepian pada seseorang bisa berbeda-beda. Untuk itu perlu diketahui perbedaan kesepian yang wajar dialami setiap orang dengan kesepian yang sudah ditahap depresi.

Psikolog, Samantha Elsener mengatakan untuk tingkat kesepian yang wajar ketika bisa mengukur diri kita sendiri dan mencari solusinya.

"Kita masih bisa mengukur diri kita sendiri ya? Aku kesepian nih, kayaknya sekarang kok teman-teman aku lagi nggak banyak ingat sama aku ya. Kok yang diajakin pergi lagi susah ya. Atau kondisi kualitas sama pasangan lagi menurun atau biasanya pindah tempat kerja, lokasi, pindah kota, negara kondisi lingkungan baru. Jauh dari orang-orang yang sudah kita kenal lama, kita harus kenalan baru, dan home sick bisa jadi kesepian," katanya melalui live Kementerian Kesehatan. 

"Tapi, kita masih bisa bedai kadarnya dan kita masih berusaha untuk mencari solusi dari rasa kesepian kita. Apakah bentuk distraksi, apakah kita menjalin ikatan dengan bounding bersama orang baru kita jumpai, atau teman lama kita, orang jauh beri kehidupan sekarang, chat, telepon, jadi ada kehidupan bermakna yang bisa membuat merasa dekat dengan satu sama lain walaupun jaraknya jauh," tambahnya.

Namun, bagi seseorang yang mengalami kesepian depresi adalah orang yang sudah mati rasa dan memiliki pemikiran yang buntu.

"Kalau orang mengarah depresi sudah mati rasa, kadang sudah nggak kepikiran lagi, sudah deh aku mati saja pikirannya kayak gitu, ngga ada warning-nya tiba-tiba kayak gitu. Ini sangat memprihatinkan, karena kondisinya sering kali beda tipis," jelasnya.

Samantha mengatakan adanya rasa kesepian bisa terjadi karena orang suka nggak sadar sama diri sendiri atau self awareness, karena sangat penting sebenarnya untuk mencari solusi yang tepat untuk kita.

"Dia tahu kalau sekarang lagi kesepian aku coba cek gejala depresi sudah masuk belum. kalau gejala depresi belum ya aman, tapi depresi masuk harus ada penambahan dan penanganan lebih tepat lagi, nggak bisa sendiri lagi harus mendapatkan support dari orang terdekat," katanya.

Disebutkan kesepian sering kali merasakan kondisi di mana ingin menghukum diri sendiri, mensabotase diri, dengan dia menghindar, mengisolasi dari lingkungannya jadi bisa jadi beririsan terus antara kesepian dan depresi. 

Pada dasarnya kesepian pada seseorang bisa kita rasakan sendiri. Namun, dengan faktor denial alias menolak terus menjadi kesepian yang tanpa sadar sudah ada di dalam diri.

"Ini paing bahaya, misal orang baru kehilangan pasangannya atau keluarga meninggal pasti ada tahapan kita kangen. Tapi, kalau kita ga berusaha mencurahkan dan cari koneksi real nyata, dengan kondisi kita sekarang, kita akan berpatok dengan rasa kangen, kangen ni sama dia, putus cinta juga sama lho, kangen sama dia, tapi, kangennya ga diisi dengan kegiatan bermanfaat lama-lama ngerasa jadi kesepian," pungkasnya.

(dec/spt)

No more pages