Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Khawatir Bunga Utang Menjulang Bikin Jatah Subsidi Disunat

Azura Yumna Ramadani Purnama
10 July 2024 20:20

Ilustrasi utang Indonesia (Dennis A Pratama/Bloomberg Technoz)
Ilustrasi utang Indonesia (Dennis A Pratama/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) mengkhawatirkan beban bunga utang pemerintah yang melonjak dan harus terbayar akan memangkas jatah alokasi subsidi dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). 

Ekonom Senior INDEF Faisal Basri menyebut apabila bunga utang tersebut sudah tidak dapat dibiayai oleh APBN, maka biasanya pemerintah akan memotong anggaran subsidi demi menyelamatkan kredibilitas Indonesia dalam mengelola utang.

Langkah tersebut dapat diambil pemerintah jika efisiensi pada pos-pos pengeluaran tak cukup untuk membiayai besarnya bunga utang tersebut.

“Jadi prioritasnya adalah bayar bunga dulu, kesejahteraan masyarakat [seperti] subsidi biasanya yang dikorbankan, subsidi buat rakyat. Ya itu yang namanya membebani karena 20% dari kantong saya [pemerintah] harus bayar bunga dulu, padahal kebutuhan yang lain kan meningkat,” ucap Faisal kepada awak media di Kompleks DPR RI, Rabu (10/7/2024).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa bunga utang semakin mengalami kenaikan akibat pemerintah harus menerbitkan utang dengan imbal hasil yang tinggi karena daya tawar yang dimiliki kian menurun.