“Itu yang kami harapkan tentu saja. tapi kalau kita bicara, apa yang akan terjadi tentu saja kita tidak bisa prediksi,” papar Iman. Meski demikian dalam tiga hari perdagangan bulan April transaksi masih tergolong rendah, di bawah Rp 8 triliun.
Mengutip data perdagangan BEI, total nilai transaksi pada 3 April 2023 Rp 8,37 triliun. Tersebar di pasar reguler Rp 7,6 triliun, pasar tunai Rp 68,07 juta, pasar negosiasi Rp 747,93 miliar. Pada 4 April nilai transaksi naik tipis menjadi Rp 8,59 triliun, dan terbagi di pasar reguler Rp 7,6 triliun , pasar tunai Rp 850 ribu , dan pasar negosiasi Rp 958,1 miliar .
Pada 5 April total transaksi Rp 10,18 triliun, dan terbagi di pasar reguler Rp 7,7 triliun, pasar tunai Rp 14,9 juta, dan pasar negosiasi Rp 2,46 triliun. 6 April atau transaksi terakhir sebelum libur perdagangan karena memperingati hari besar Paskah, nilai perdagangan melonjak Rp 21,8 triliun. Yang terbagi di pasar reguler Rp 8 triliun, pasar tunai Rp 3,1 juta , dan pasar negosiasi Rp 13,76 triliun.
Capaian ini, menurut Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, memang belum sesuai harapan. Ia menambahkan, memang secara umum perubahan jam perdagangan tidak langsung menjadikan transaksi harian di pasar modal menjadi meningkat. “Dampaknya [normalisasi jam perdagangan] memang tidak langsung. Kita harapkan ada pertumbuhan RNTH," ucap Jeffrey Hendrik.
Berikut ini daftar 10 saham dengan nili transaksi tertinggi dalam sepekan ini:
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 12,93 triliun
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 2,06 triliun
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1,78 triliun
- PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) Rp 1,63 triliun
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 1,46 triliun
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 1,42 triliun
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Rp 1,41 triliun
- PT Astra International Tbk (ASII) Rp 1 triliun
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 946,31 miliar
- PT Bank Negera Indonesia Tbk (BBNI) Rp 822,58 miliar
(wep)
