Logo Bloomberg Technoz

Ekonom: Penerimaan Pajak Tak Capai Target Bukti Daya Beli Lesu

Azura Yumna Ramadani Purnama
10 July 2024 15:40

Konsumen membawa kantor belanja sepatu Bata di Jakarta./Bloomberg-Dimas Ardian
Konsumen membawa kantor belanja sepatu Bata di Jakarta./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Senior INDEF Faisal Basri meyakini ada fenomena penurunan daya beli masyarakat saat ini, tercermin dari menurunnya angka penjualan kendaraan bermotor serta penerimaan perpajakan 2024 yang berpotensi tak mencapai target awal. 

Sebelumnya, Badan Anggaran DPR RI dan pemerintah sepakat mematok defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 melebar hingga 2,7% terhadap produk domestik bruto (PDB) dari semula 2,29% terhadap PDB. 

Menanggapi hal itu, Faisal mengatakan salah satu faktor utama pelebaran defisit anggaran adalah menurunnya potensi penerimaan negara sampai akhir tahun ini. Menurut Faisal, penurunan penerimaan dipengaruhi oleh normalisasi harga komoditas karena penerimaan negara dari komoditas begitu besar.

“Kemudian profit (keuntungan) dari perusahaan komoditas juga turun karena harganya turun. Saya tidak terlalu tahu persis, tapi PPN (pajak pertambahan nilai) PPnBM (pajak barang mewah) itu kemungkinan juga turun,” tutur Faisal saat ditemui di Kompleks DPR RI, Rabu (10/7/2024).

Ia mengatakan, penurunan setoran PPN dan PPnBM tercermin dari turunnya penjualan mobil yang terjadi. Menurut dia, pada Mei 2024 saja penjualan mobil turun 20% dan penjualan motor turun, meskipun hanya 1%.