Logo Bloomberg Technoz

Soal Impor Ilegal, Industri Benang Salahkan Kinerja Bea Cukai

Pramesti Regita Cindy
10 July 2024 17:00

Ilustrasi pabrik benang./Bloomberg-Kiyoshi Ota
Ilustrasi pabrik benang./Bloomberg-Kiyoshi Ota

Bloomberg Technoz, Jakarta Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (Apsyfi) Redma Gita Wiraswasta meminta pemerintah untuk lebih fokus dalam menyelesaikan permasalahan utama yang menjadi penyebab pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan pabrik tekstil dan produk tekstil (TPT).

Untuk itu, Redma meminta polemik kebijakan importasi, yang menyebabkan perseteruan di beberapa kementerian, segera dihentikan.

"Makin lama kita berdebat soal aturan, kondisi industri tekstil kita makin memburuk, karena permasalahan utamanya kan impor ilegal yang saat ini masih terus berlangsung" ungkap Redma dalam siaran pers, Rabu (10/7/2024).

Redma bersama Apsfyi juga turut menekankan pemerintah untuk membereskan kinerja buruk Ditjen Bea Cukai yang menurutnya telah membiarkan adanya modus impor borongan, pelarian kode harmonized system (HS), hingga under invoice yang terjadi di depan mata dengan bebas, sehingga barang impor murah diklaim membanjiri pasar domestik.

Menkeu Sri Mulyani saat sosialisasi Permendag Nomor 8 Tahun 2024 di Tanjung Priok, Sabtu (18/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Lebih lanjut, dirinya bahkan dengan tegas meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk tidak mencari-cari alasan dan mengalihkan isu, untuk menutupi kinerja buruh anak buahnya tersebut, dan meminta untuk segera dilakukan bersih-bersih Ditjen Bea Cukai utamanya dari oknum penjabat dan petugas bersekongkol dengan mafia impor, untuk menyelamatkan industri tekstil nasional.