Logo Bloomberg Technoz

Faisal Basri Beberkan Fakta Penyebab Defisit APBN 2024 Bengkak

Azura Yumna Ramadani Purnama
10 July 2024 14:55

Ilustrasi rupiah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ilustrasi rupiah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Senior INDEF Faisal Basri menyebutkan banyaknya tambahan belanja pemerintah menjadi salah satu faktor defisit anggaran melebar hingga diprediksi mencapai 2,7% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir tahun.

Ia menjelaskan, belanja tambahan seperti biaya pembayaran bunga utang, tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pembiayaan Ibukota Nusantara (IKN), hingga tambahan subsidi energi jadi faktor utama melebarnya defisit dari yang sebelumnya telah dipatok pada APBN 2024 sebesar 2,29%.

“Ada belanja tambahan misalnya PMN kemarin mereka rapat di hotel minta tambahan PMN, bayar bunganya naik, ini jadi upacara 17 Agustus di IKN itu biayanya mahal banget, tambahan subsidi,” ungkap Faisal Basri saat ditemui di Kompleks DPR RI, Rabu (10/7/2024).

Meski demikian, ia menyatakan faktor utamanya melebarnya defisit diakibatkan turunnya penerimaan negara termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari perkiraan yang telah ditetapkan dalam APBN.

Turunnya penerimaan, kata Faisal, dipengaruhi oleh normalisasi harga komoditas karena penerimaan negara dari komoditas begitu besar. Ia menyebut di PNBP saja tercatat lebih dari 50% berasal dari sektor Sumber Daya Alam (SDA).