WSKT mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 34,16% yoy menjadi Rp 13,85 triliun. Sejumlah beban juga mengalami lonjakan yaitu beban umum dan administrasi naik 18,58% menjadi Rp 2,41 triliun dan beban pajak final naik 30,16% menjadi Rp 312,79 miliar. Beban penjualan turun tercatat Rp 42,19 miliar, melandai 9,23% dan beban keuangan Rp 4,28 triliun, turun 11,44%.
Namun tahun ini Waskita Karya mampu mencatatkan laba bersih dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 1,07 triliun, yang pada periode lalu merugi Rp 321,62 miliar. Rugi sebelum pajak tercatat Rp 1,24 triliun, dengan rugi tahun berjalan Rp 1,67 triliun.
Sepanjang tahun lalu Waskita Karya mampu menurunkan liabilitas sekitar 4,7% menjadi Rp 83,98 triliun, hasil dari pengurangan utang usaha pihak ketiga dan utang obligasi. Total ekuitas perusahaan juga turun 7,87% menjadi Rp 14,24 triliun, dengan pencapaian aset per Desember 2022 Rp 98,23 triliun. Total aset WSKT turun sebesar 5,18%.
Saham WSKT pada akhir perdagangan hari terakhir sebelum libur Paskah, berada pada kisaran Rp 208/saham. Dalam sepekan saham Waskita turun 8,7% dari posisi Rp 228/saham. Sementara terjadi penurunan 162% dalam satu tahun terakhir, dari posisi Rp 545/saham.
(tar/wep)