Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan kerugian Rp 1,89 triliun sepanjang 2022. Kerugian tersebut naik 73,26% year-on-year (yoy) dari periode sebelumnya dipicu oleh kenaikan sejumlah beban dan penurunan sejumlah pendapatan.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu (8/4/2023), rugi BUMN yang rajin mengerjakan proyek infrastruktur Presiden Jokowi tersebut tercatat Rp 1,09 triliun.

Dalam laporan keuangan tahun buku 2022, pendapatan WSKT naik 25,17% menjadi Rp 15,30 triliun dibanding periode lalu. Pos pendapatan jasa konstruksi sebesar Rp 13,65 triliun atau tumbuh 33,47%.

Selain itu, pendapatan jalan tol mencapai Rp 916,56 miliar atau naik 18,26%, dengan raihan pendapatan properti Rp 252,6 miliar atau naik 5,46%. Penyokong lain datang dari penjualan infrastruktur lainnya sebesar Rp 101,22 miliar atau naik 7,37%, serta pendapatan hotel Rp 81,66 miliar atau naik 34,08%.

Tidak semua mengalami kenaikan, terjadi pula penurunan pada pendapatan bunga dari jasa konstruksi 91,26% menjadi Rp 44,05 miliar. Penjualan precast turun 9,51% menjadi Rp 344,71 miliar. Pendapatan sewa gedung dan peralatan turun 90,53% menjadi Rp 838,15 juta.

WSKT mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 34,16% yoy menjadi Rp 13,85 triliun. Sejumlah beban juga mengalami lonjakan yaitu beban umum dan administrasi naik 18,58% menjadi Rp 2,41 triliun dan beban pajak final naik 30,16% menjadi Rp 312,79 miliar. Beban penjualan turun tercatat Rp 42,19 miliar, melandai 9,23% dan beban keuangan Rp 4,28 triliun, turun 11,44%.

Namun tahun ini Waskita Karya mampu mencatatkan laba bersih dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 1,07 triliun, yang pada periode lalu merugi Rp 321,62 miliar. Rugi sebelum pajak tercatat Rp 1,24 triliun, dengan rugi tahun berjalan Rp 1,67 triliun.

Utang di BUMN sektor konstruksi melesat sejak era Presiden Joko Widodo (Bloomberg)

Sepanjang tahun lalu Waskita Karya mampu menurunkan liabilitas sekitar 4,7% menjadi Rp 83,98 triliun, hasil dari pengurangan utang usaha pihak ketiga dan utang obligasi. Total ekuitas perusahaan juga turun 7,87% menjadi Rp 14,24 triliun, dengan pencapaian aset  per Desember 2022  Rp 98,23 triliun. Total aset WSKT turun sebesar 5,18%.

Saham WSKT pada akhir perdagangan hari terakhir sebelum libur Paskah, berada pada kisaran Rp 208/saham. Dalam sepekan saham Waskita turun 8,7% dari posisi Rp 228/saham. Sementara terjadi penurunan 162% dalam satu tahun terakhir, dari posisi Rp 545/saham.

(tar/wep)

No more pages