Logo Bloomberg Technoz

Faisal Basri: Bank Seret Beri Kredit, Bikin Swasta ‘Kurang Darah'

Azura Yumna Ramadani Purnama
10 July 2024 13:49

Ekonom Senior INDEF, Faisal Basri. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ekonom Senior INDEF, Faisal Basri. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Senior INDEF Faisal Basri menyoroti kinerja perbankan yang masih kurang maksimal dalam menyalurkan kredit ke sektor swasta. Ini tercermin dari besaran kredit yang disetor baru sebesar 30,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2022.

Angka itu, kata Faisal, hanya satu tingkat di atas Myanmar, yakni negara yang sedang berkonflik dan jauh berada dari rata-rata negara ASEAN lainnya seperti Filipina sebesar 48,9% terhadap PDB, Malaysia 113,5% terhadap PDB, Thailand 121% terhadap PDB, hingga Singapura yang mencapai 129,5% terhadap PDB.

Hal itu dikutip Faisal dari data World Bank bertajuk 'World Development Indicators' yang dipublikasi pada 2022.

“Dalam sejarahnya growth kan umumnya ditopang oleh sektor swasta, tapi sektor swastanya kekurangan darah. Karena kita lihat kreditnya rendah, kenapa negara lain segar-bugar karena kucuran kreditnya dahsyat di atas 100% [terhadap] PDB,” kata Faisal Basri di DPR RI, Rabu (10/7/2024).

Ia menegaskan bahwa laba perbankan terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, namun fungsi intermediasi dari lembaga tersebut trennya terus turun.