"Saat ini sedang dilakukan pelebaran atau perkerasan bahu jalan selebar 2 meter kiri dan 2 meter kanan dari Cilegon ke Pasauran sepanjang 5.8 km. Pada H-10, kami targetkan selesai 4 km di sisi kiri dan 800 meter di sisi kanan," jelasnya.
Selain itu, kata Endra, Kementerian PUPR juga menangani longsor pada ruas Bogor-Sukabumi (Jembatan Cikereteg) dengan menyiapkan jembatan Bailey yang sudah dioperasikan sejak 13 Maret 2023. Lebih lanjut, Ia memaparkan pemerintah mengganti 37 jembatan Callender Hamilton (CH) yang telah tua. Sebanyak 29 jembatan telah selesai diperbaiki, sementara delapan jembatan lainnya masih dalam proses penyelesaian.
Untuk jembatan-jembatan yang berlokasi di Jawa Barat, Endra memaparkan progres penyelesaian Jembatan Cilamaya mencapai 82,9%, Jembatan Ciasem mencapai 82,3%, Jembatan Cipangaritan mencapai 89,3%, Jembatan Kalijaga mencapai 76,6%, dan Jembatan Kanci mencapai 84,7%.
Untuk sejumlah jembatan yang berlokasi di Jawa Tengah, seperti Jembatan Pemali Brebes penyelesaiannya telah mencapai 48,8%, Jembatan Juana 79,1%, dan Jembatan Pang 44,5%.
"Untuk penanganan jalan pasca tergenang banjir di Pantura Jawa, khususnya pada ruas Kudus – Pati – Rembang – Bulu akibat luapan Sungai Wulan dan Sungai Juwana, telah dilakukan penimbunan dan pemasangan sand bag untuk mencegah air masuk ke badan jalan. Pada H-10 (lebaran) penanganan selesai,” lanjut Endra.
Ia menambahkan ruas jalan Tomo Sumedang juga sudah dapat difungsikan untuk jalur lebaran 2023. Selain itu, Kementerian PUPR juga menyiapkan posko mudik Sapta Taruna di Pulau Jawa untuk mengantisipasi titik-titik rawan bencana.
Posko tersebut terdiri dari 8 posko di Banten, 23 posko di Jawa Barat, 22 posko di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan 9 posko di Jawa Timur.
"Pada seluruh jalan nasional H-10, kita lakukan penghentian pekerjaan, kecuali rutin. Tidak boleh ada alat berat, tidak ada lubang, dan rumput pada bahu dan median bersih. Sementara untuk Jalur Pantura, perbaikan jalan berlubang ditargetkan selesai H-14 sebelum Lebaran," tutup Endra.
Project Penataan Kawasan Kumuh Talumolo Beres Desember 2023
Pada bagian terpisah, Kementerian PUPR menargetkan penataan pemukiman kumuh di kawasan Talumolo, Gorontalo, akan selesai pertengahan Desember 2023. Talumolo menjadi kawasan kumuh paling besar dengan luas 30,81 hektar sehingga menjadi prioritas penanganan, berdasarkan SK Wali Kota Gorontalo Nomor 341/23/XII Tahun 2020.
Pembenahan kawasan pemukiman tersebut dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Gorontalo bersama kontraktor pelaksana PT Rancang Bangun Mandiri. Pekerjaan bernilai kontrak sebesar Rp 25,9 miliar. Pelaksanaan pekerjaan tersebut telah dimulai sejak 20 Februari 2023 dan diharapkan selesai pada 16 Desember 2023.
Sejumlah penataan yang akan dilakukan meliputi penanganan bangunan gedung seperti gapura, revitalisasi bangunan retail kuliner, plaza kuliner, dermaga; penambahan perahu dan prasarana olahraga; perbaikan jalan lingkungan, pedestrian, drainase; perbaikan dan penguatan tanggul; pembuatan dan perbaikan pintu air; pembangunan IPAL berkapasitas 5.000 liter dan bak resapan, serta pembuatan tempat sampah.
"Tujuannya untuk mengubah kawasan kumuh ini supaya tidak kumuh lagi. Kami, Kementerian PUPR, membantu Wali Kota untuk menata kawasan, ini kolaborasi yang sangat bagus sekali," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dalam keterangan pers pada Sabtu (8/4/2023).
Talumolo terletak di pesisir Sungai Bone dengan orientasi bangunan yang sebagian besar membelakangi badan sungai, rawan genangan, serta banjir. Kementerian PUPR menilai terdapat sejumlah masalah terkait sarana prasarana permukiman seperti pengelolaan persampahan, drainase dan jalan.
“Penanganan ini diharapkan dapat mengubah wajah kawasan dan menuntaskan permasalahan yang menyebabkan kekumuhan pada kawasan ini,” ungkap Sekretaris Ditjen Cipta Karya, Riono Suprapto.
(tar/wep)