“Ini khusus. Jadi memang dari kuliahnya atau SMA-nya sudah punya kemampuan IT,” ucap Agus.
Akun MoonzHaxor sebelumnya mengklaim memiliki data Bais TNI. Berbagai data hasil peretasan disebutkan telah dijual dalam suatu forum di situs gelap atau dark web.
MoonzHaxor menawarkan data BAIS ini masing-masing US$1.000 dan US$7.000, atau total sekitar Rp130 juta dalam bentuk koin kripto, termasuk koin Menero ($XMR).
Diketahui terdapat unggahan akun media sosial X (dulu bernama Twitter) @FalconFeeds.io terkait aksi peretasan yang menimpa lembaga militer negara Indonesia itu.
“Pembobolan ini menyusul insiden serupa pada tahun 2021 di mana jaringan internal Badan Intelijen Negara disusupi oleh kelompok-kelompok China,” tulis @FalconFeeds.io.
(mfd/ain)
No more pages