Logo Bloomberg Technoz

Peta Penjualan Ritel RI: Online Kalahkan Gerai Fisik

Muhammad Julian Fadli
10 July 2024 15:10

Calon pembeli melihat minyak goreng di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (11/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Calon pembeli melihat minyak goreng di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (11/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Analis menyebut Tokopedia dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan juga Shopee dari Sea Ltd berpotensi terus meningkatkan pangsa pasar mereka dibandingkan dengan pengecer offline atau peritel umum yang sudah lama ada di Indonesia seperti halnya Alfamart dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan Indomaret dari grup Salim melalui PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).

Para penjual ritel yang bersifat online ini, termasuk Tokopedia dari GOTO telah berhasil meningkatkan pangsa pasar gabungan mereka dari sebelumnya 5% menjadi 25% sejak 2019 lalu, termasuk di dalamnya ada 2,9% yang dimiliki oleh Lazada.

Pertumbuhan Ritel Online dan Offline (Data Passport, Sumber Bloomberg Intelligence)

Menariknya, Analis Bloomberg Intelligence Lisa Lee memaparkan, pertumbuhan tahunan ritel e-commerce di Indonesia dapat mencapai 15% dan diperkirakan akan melampaui pertumbuhan penjualan ritel secara keseluruhan hingga menyentuh 8% dan ritel tradisional yang bersifat offline bakal tertinggal di angka 5% pada 2026.

Menurut data dan laporan dari Passport dan Euromonitor, penjualan peritel online diproyeksikan akan tumbuh rata-rata mencapai 12,7% per tahun dalam lima tahun ke depan, dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan offline tradisional yang umum di angka 9% dan 5,9% pada 2022 dan 2023. Bahkan penjualan offline diproyeksikan bakal tertahan, dan hanya akan bertumbuh rata-rata 4,3% per tahun dalam lima tahun ke depan.

Emiten Retail Offline Tertekan

Sejatinya sinyal ini sudah tercermin dari gerak saham retailer offline tradisional, yaitu saham AMRT, yang dengan kecenderungan stagnan sejak 2023, dalam setahun perdagangan bergerak sideways long term dengan kenaikan ‘Hanya’ 3,9% point-to-point.

Pergerakan Saham AMRT Sejak Januari 2023 - Juli 2024 (Bloomberg)