Logo Bloomberg Technoz

BYD berfokus pada peningkatan penjualan internasional dan upaya lokalisasi sambil terlibat dalam perang harga yang brutal di pasar asalnya, China.

Saham perusahaan tersebut berhasil bertahan dari kerugian besar pada saham kendaraan listrik dengan naik sekitar 12% tahun ini di Hong Kong, sementara saham perusahaan sejenis lainnya, Li Auto Inc, dan XPeng Inc masing-masing anjlok lebih dari 45%.

“BYD kemungkinan akan melakukan pemeringkatan ulang dalam 1 hingga 2 tahun ke depan, didorong oleh ekspansi globalnya dan potensi peningkatan peluang kendaraan listrik hibrida plug-in,” tulis analis JPMorgan termasuk Nick Lai dalam sebuah catatan.

Perusahaan akan mulai mengekspor produk kendaraan listrik hibrida plug-in dengan harga bersaing seperti SUV Seal U di Eropa mulai Juli dan Shark di Meksiko mulai Juni, menurut JPMorgan.

Pada 2026, BYD juga akan menandai tonggak penting bagi ambisi globalnya karena empat basis produksi atau jalur perakitannya di luar negeri di Thailand, Indonesia, Brasil, dan Hongaria harus diselesaikan dan ditingkatkan, tulis para analis.

(bbn)

No more pages