Nada tegas dari pidato tersebut menggarisbawahi rasa urgensi yang dirasakan Ukraina dengan perang yang sudah memasuki tahun ketiga dan prospek kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih setelah Pemilu.
Kandidat presiden dari Partai Republik ini telah mengecam miliaran dolar yang dihabiskan untuk pertahanan Ukraina dan sesumbar bahwa ia akan mengakhiri perang pada saat ia dilantik pada Januari.
Zelenskiy menantang Trump untuk mempresentasikan rencana tentang bagaimana mengakhiri konflik dalam sebuah wawancara TV Bloomberg minggu lalu, dan memperingatkan bahwa setiap proposal harus menghindari pelanggaran kedaulatan negaranya.
Sebelumnya pada Selasa, sekutu-sekutu NATO menjanjikan lima sistem pertahanan udara jarak jauh untuk Ukraina, sebagai bagian dari upaya untuk melawan serangan rudal Rusia yang meningkat.
Dalam sebuah pernyataan KTT minggu ini, aliansi tersebut diperkirakan akan menawarkan Kyiv sebuah jalan "yang tidak dapat diubah" menuju keanggotaan, asalkan Kyiv melakukan reformasi yang diperlukan untuk membersihkan korupsi.
Zelenskiy memberi isyarat bahwa langkah tersebut akan gagal setelah negaranya telah lama berharap untuk mendapatkan undangan untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
"Selama 75 tahun, orang-orang Eropa dapat merasa yakin bahwa tidak ada gesekan di dalam aliansi tersebut--tidak ada seorangpun, saat berbicara kepada Rusia, yang akan menukar keanggotaan negara-negara Eropa," ujarnya.
"Namun, mengapa Moskow mengharapkan hal ini sekarang? Dan mengapa kata-kata 'Ukraina adalah anggota NATO' tidak menimbulkan rasa takut di Moskow?"
Dia mendesak AS untuk menunjukkan kepemimpinan sehingga "musuh-musuh kita seperti" Presiden Rusia Vladimir Putin "takut akan tindakan kita," kata Zelenskiy. "Jangan menunggu berbulan-bulan--Amerika bisa menjadi hebat setiap hari."
(bbn)