Estimasi median dalam survei ekonom Bloomberg memperkirakan NFP tumbuh 230.000 dan upah bulanan naik 0,3%.
“Pasar tenaga kerja melandai meskipun tidak secepat yang diinginkan The Fed,” kata Derek Tang, ekonom di LH Meyer/Monetary Policy Analytics di Washington.
“Ini membuat kenaikan suku bunga di bulan Mei tetap berjalan, meskipun hanya sedikit.”
Ini adalah data lapangan terakhir yang akan dimiliki para pejabat The Fed sebelum menentukan kebijakan moneter mereka pada 2-3 Mei. Selanjutnya mereka akan melihat beberapa data lagi tentang inflasi inflasi dan biaya pekerjaan.
Para pembuat kebijakan The Fed berpegang teguh pada keyakinan mereka bahwa suku bunga harus sedikit lebih tinggi dan tetap tinggi sepanjang tahun untuk memerangi inflasi meskipun ada tekanan baru-baru ini di sektor perbankan.
Penghasilan per jam rata-rata setiap bulan naik sebesar 0,3%. Pejabat The Fed telah memberikan perhatian khusus pada data ini karena kenaikan gaji yang kuat memberi warga AS kemampuan untuk mempertahankan daya beli dan memberikan tekanan pada inflasi.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa penawaran dan permintaan tenaga kerja menjadi lebih seimbang, yang jika dipertahankan, dapat membantu memoderasi kenaikan upah lebih lanjut.
Banyak perusahaan — terutama usaha kecil dan sektor jasa — masih kesulitan menarik dan mempertahankan pekerja mereka karena kekurangan tenaga kerja yang terus-menerus.
Tingkat partisipasi angkatan kerja AS naik hingga 62,6%, tertinggi dalam tiga tahun dan mencerminkan peningkatan untuk pekerja laki-laki dan orang yang berusia 55 tahun ke atas.
Selain itu, jumlah orang yang kehilangan pekerjaan tetap melonjak paling tinggi sejak tahun 2020. PHK yang awalnya dimulai di sektor-sektor termasuk teknologi dan perbankan kini mulai menyebar ke industri lain. General Motors Co. menghilangkan sebanyak 5.000 pekerjaan melalui kesepakatan sukarela minggu ini, sementara Walmart Inc. mengurangi staf gudang mereka di AS.
Kontrak saham futures, imbal hasil obligasi, dan mata uang AS semuanya naik pada di menit-menit setelah data ini diluncurkan. Pergerakan pasar cenderung lebih volatile pada hari libur, dan hari ini adalah Jumat Agung di AS.
Apa kata ekonom Bloomberg…
“Pasar tenaga kerja secara bertahap melemah. Lambatnya laju perlambatan ini menandakan risiko bahwa tingkat pengangguran akan melampaui perkiraan akhir tahun rata-rata FOMC sebesar 4,5% — dalam hal ini, The Fed harus menaikkan suku bunga beberapa kali lagi setelah bulan Mei.”
— Anna Wong dan Stuart Paul, ekonom.
Rincian laporan terbaru ini menunjukkan pasar tenaga kerja melambat. Minggu kerja rata-rata turun menjadi 34,4 jam, menyamai level terendah sejak April 2020. Angka ini berpotensi mengkhawatirkan karena perusahaan cenderung memotong jam kerja.
Pekerjaan temporer, yang juga merupakan indikator utama pasar kerja, turun. Indeks permintaan pekerja temporer dan pekerja kontrak surut dalam tujuh dari delapan minggu terakhir.
Data lain pekan ini juga menunjukkan permintaan pekerja yang lebih rendah. Lowongan pekerjaan di bulan Februari turun di bawah 10 juta untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun, sementara data pengangguran juga selaras dengan PHK yang terjadi baru-baru ini.
(bbn)