Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi) Alvin Lie mengatakan persepsi publik di Indonesia terhadap keselamatan pesawat Boeing sudah sangat memburuk.

Hal itu terjadi utamanya sejak kecelakaan seri 737 Max yang jatuh di Indonesia (Lion Air) dan Ethiophia (Ethiopian Airlines) masing-masing pada 2018 dan 2019, serta insiden copot pintu pesawat Boeing milik Alaska Airlines di udara pada Januari 2024. 

"Butuh waktu lama dan upaya sungguh-sungguh dari Boeing untuk meyakinkan dan mengembalikan kepercayaan publik [atas dua insiden tersebut]," jelas Alvin kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (10/7/2024).

Memang, kata Alvin, Boeing menyatakan bersedia membayar denda sebesar US$243,6 juta sembari menunggu putusan akhir pengadilan atas kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines.

Akan tetapi, lanjutnya, dampak langsung yang mungkin akan dirasakan oleh Boeing atas kasus ini adalah kemungkinan pabrikan jet tersebut akan dicoret sebagai vendor Pemerintah Amerika Serikat (AS), termasuk sebagai pemasok pesawat militer.

"Padahal 32% penghasilan Boeing adalah dari sektor pertahanan, keamanan, dan ruang angkasa [Pemerintah AS]," terangnya.

Boeing (Bloomberg Technoz)

Untuk diketahui, Departemen Kehakiman atau Department of Justice (DOJ) AS pada Mei menyatakan Boeing melanggar perjanjian penuntutan yang ditangguhkan pada 2021 terkait dengan kecelakaan yang terjadi pada masa-masa akhir pemerintahan Presiden Donald Trump.

Sebagai bagian dari kesepakatan pada 2021, Boeing membayar denda pidana sebesar US$243,6 juta dan mengakui telah menipu Administrasi Penerbangan Federal atau Federal Aviation Administration (FAA) tentang sistem kontrol penerbangan yang tidak jelas terkait dengan kecelakaan tersebut.

Perusahaan juga berjanji untuk meningkatkan kontrol keselamatan internalnya. Sebagai imbalannya, Pemerintah AS akan mencabut tuntutan pidana terhadap perusahaan setelah tiga tahun.

Terbaru, Boeing bahkan didenda sebesar US$487,2 juta (sekira Rp7,92 triliun) atas konspirasi penipuan kriminal terkait penyelidikan kecelakaan dua pesawat seri 737 Max milik Lion Air (Indonesia) dan Ethiopian Airlines (Ethiopia) yang dilakukan oleh DOJ AS.

Sebagai bagian dari kesepakatan yang diajukan pada Minggu (7/7/2024) malam di pengadilan Texas, DOJ telah meminta hakim untuk memberikan kredit kepada Boeing atas denda yang telah dibayarkan sebelumnya, yang akan mengurangi denda baru menjadi US$243,6 juta jika disetujui.

Kesepakatan pengakuan bersalah ini dapat menghindarkan Boeing dari pengadilan pidana pada saat keuangannya hancur dan kepemimpinannya dalam ketidakpastian.

(prc/wdh)

No more pages