Pilih Anggaran Lebih (SAL) Rp100 T Dibanding SBN, Ini Alasannya
Azura Yumna Ramadani Purnama
09 July 2024 18:21
Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjelaskan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp100 triliun dilakukan untuk mengurangi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan akan digunakan untuk pemenuhan kewajiban pemerintah atau general financing.
Direktur Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Suminto menjelaskan SAL tersebut akan dimanfaatkan sebagaimana peruntukan SBN diterbitkan, yakni untuk memenuhi kewajiban pemerintah bukan ditujukan untuk pembiayaan suatu kebutuhan tertentu [project financing].
“Nah ini untuk memenuhi ini [general financing] gak perlu semua dari SBN, bahkan SBN bisa turun karena ada SAL yang bisa digunakan. Tapi kan dia gak di earmark untuk suatu belanja tertentu,” ungkap Suminto saat ditemui awak media di Kompleks DPR RI, Selasa (9/7/2024).
Dengan demikian, Suminto menegaskan bahwa melebarnya defisit menjadi menjadi 2,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau diperkirakan sebesar Rp609,7 tak akan mempengaruhi penerbitan SBN, justru penerbitannya akan berkurang sebab ditambal oleh SAL.
Seperti diketahui, keuangan negara melanjutkan posisi defisit dengan nilai semakin lebar pada Juni, mencapai Rp77,3 triliun. Angka defisit itu lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang baru sebesar Rp21,8 triliun.