Logo Bloomberg Technoz

Kalah Pamor dengan SRBI, Kemenkeu Ungkap Strategi Penerbitan SBN

Azura Yumna Ramadani Purnama
09 July 2024 17:30

Ilustrasi utang Indonesia (Dennis A Pratama/Bloomberg Technoz)
Ilustrasi utang Indonesia (Dennis A Pratama/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengklaim penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) saat ini telah memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN 2024, yakni penerbitan yang lebih rendah dibanding target awal tahun.

Pada saat yang sama, imbal hasil SBN tenor pendek 1 tahun masih berada di level 6,651% pada perdagangan 3 Juli 2024, berjarak cukup lebar dengan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dengan tenor sama, yakni 7,525%.

Direktur Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Suminto mengklaim, berdasarkan penerbitan SBN sejauh ini, minat investor masih cukup baik dengan imbal hasil atau yield yang cukup terkendali.

“Jadi kalau tadi pertanyaannya apakah SBN menarik, dengan issuance kami yang sejauh ini incoming bids-nya cukup kuat level yield terjaga cukup terkendali ini kan menggambarkan kinerja pasar SBN cukup baik,” ungkap Suminto kepada pewarta di Kompleks DPR RI, Selasa (9/7/2024).

Berdasarkan informasi yang dilaporkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dijelaskan bahwa prognosis dari laporan semester I-2024 menunjukan target penerbitan SBN justru akan lebih rendah.