Pinjaman terbaru ini merupakan kelanjutan dari serangkaian pinjaman terkait dengan keberlanjutan yang dikumpulkan oleh RGE sejak 2021, menandai komitmen grup tersebut untuk mengubah seluruh pendanaannya menjadi fasilitas tersebut, menurut pernyataan pada bulan Januari.
Ambisi ini muncul di tengah pengawasan ketat terhadap bisnis pulp dan kertas Tanoto, mulai dari pabrik di China hingga perkebunan di Indonesia, karena masalah lingkungan.
Laporan pada Mei 2023 dari organisasi-organisasi termasuk Greenpeace menuduh RGE mengandalkan deforestasi dalam rantai pasokannya, meskipun ada komitmen untuk mengakhiri praktik tersebut.
RGE membantah laporan tersebut, dengan menyatakan bahwa semua kelompok usaha beroperasi sesuai dengan kerangka keberlanjutannya, yang mencakup kebijakan eksplisit ‘tanpa deforestasi’.
Pada Januari, RGE mengumpulkan pinjaman sebesar US$1 miliar untuk Apical dan unit agribisnis berkelanjutan lainnya Asian Agri, Bloomberg News melaporkan sebelumnya. Pembiayaan tersebut mencakup program Islam tahap pertama yang terkait dengan keberlanjutan sebesar US$150 juta.
RGE, didirikan oleh Tanoto pada 1973, dan telah berkembang menjadi grup global bisnis manufaktur berbasis sumber daya mulai dari pulp dan kertas hingga energi. Perusahaan ini memiliki aset lebih dari US$35 miliar dan 80.000 karyawan di Indonesia, Brasil, Kanada, China dan Spanyol, menurut situs webnya.
(bbn)
