Logo Bloomberg Technoz

David R. Baker - Bloomberg News

Bloomberg, Mayoritas wilayah Houston masih dilanda pemadaman listrik akibat Badai Tropis Beryl. Pihak berwenang memperingatkan pemadaman tersebut bisa berlangsung berhari-hari, bahkan ketika suhu panas di wilayah tersebut semakin meningkat.

Badai Beryl meninggalkan kota terbesar keempat di Amerika Serikat itu dalam keadaan mengenaskan: jalanan banjir, pohon tumbang, lampu lalu lintas padam, dan kabel listrik berserakan di tanah. Tiga kematian akibat badai dilaporkan, termasuk seorang pegawai Departemen Kepolisian Houston yang tenggelam di dalam mobilnya. Beryl, yang berstatus badai Kategori 1 saat menghantam Texas pada Senin (08/07/2024) dini hari, sebelumnya telah menewaskan 11 orang dalam amukannya selama sepekan di Karibia.

Sekitar 85% rumah dan bisnis yang dilayani oleh perusahaan listrik utama di wilayah Houston - CenterPoint Energy Inc - kehilangan daya listrik. Hingga Senin malam pukul 8 waktu setempat, perusahaan tersebut telah berhasil memulihkan aliran listrik ke sekitar 285.000 dari 2,27 juta pelanggan yang terdampak, dan diperkirakan 1 juta pelanggan akan kembali teraliri listrik pada akhir Rabu, demikian pernyataan perusahaan tersebut.

Meskipun CenterPoint telah mengerahkan lebih dari 10.000 pekerja untuk memulihkan layanan, perusahaan tersebut memperingatkan bahwa beberapa bagian jaringan lokal mereka mungkin perlu diganti, tidak hanya diperbaiki.

"Di rumah saya juga tidak ada listrik - saya tahu bagaimana rasanya," kata Walikota Houston John Whitmire pada jumpa pers di malam hari. "CenterPoint sedang melakukan segala hal yang mereka bisa."

Mereka yang tanpa listrik akan menghadapi ancaman baru pada Selasa, karena suhu tinggi diperkirakan akan terjadi setelah badai. Dinas Cuaca Nasional mengeluarkan peringatan panas untuk wilayah tersebut yang berlangsung hingga Rabu, dengan indeks panas diperkirakan mencapai 40°C.

Houston adalah ibu kota minyak di belahan bumi barat, dan pusat penting produksi petrokimia AS, pelayaran global, dan penelitian medis. Terletak di tepi laut yang sering dilanda badai, kota ini terbiasa menghadapi badai.

Tahun ini, cuaca buruk telah berulang kali menghantam kota dan 7 juta penduduk wilayah metropolitannya. Serangkaian badai telah membanjiri jalan-jalan dan rumah-rumah, merobek jendela gedung pencakar langit, dan membuat jutaan orang terputus aliran listriknya, terkadang selama berhari-hari. Banjir melanda beberapa pinggiran kota pada Mei, disusul oleh dua angin kencang yang membuat trotoar di pusat kota dipenuhi pecahan kaca jendela.

Texas telah menjadi contoh nyata cuaca ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim, mulai dari badai yang dahsyat di sepanjang Teluk Meksiko hingga gelombang panas dan kekeringan yang melanda wilayah barat negara bagian yang berdebu. Tahun ini menjadi saksi kebakaran hutan terbesar yang pernah tercatat di negara bagian tersebut, yang membakar wilayah Panhandle.

Beryl awalnya diperkirakan akan mendarat lebih jauh ke barat, tetapi malah bergerak mendekati kota. Anginnya merobek sebagian atap balai kota Sugar Land di pinggiran kota, sementara sebuah stasiun berita lokal menunjukkan tim penyelamat menarik seorang pengemudi yang terjebak di atas truknya yang hampir terendam banjir.

Satu orang penduduk tewas tertimpa pohon tumbang, dan yang lainnya meninggal dalam kebakaran yang dipicu oleh petir, kata Whitmire. Pada Senin pagi, kota tersebut menerima 400 panggilan ke 911 setiap jam, katanya.

Para pejabat Houston mendesak warga untuk tetap di rumah pada Selasa agar petugas utilitas dan petugas tanggap darurat dapat menilai kerusakan dan memeriksa penduduk yang rentan. Air dan puing masih menghalangi banyak jalan, dan lampu lalu lintas mungkin tidak berfungsi.

"Saya ingin menekankan, jangan biarkan langit yang cerah menipu Anda," kata Whitmire. "Kita masih dalam kondisi berbahaya."

(bbn)

No more pages