Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai proyeksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 2,7% atau Rp609,7 triliun sepanjang tahun ini masih terbilang aman.

Proyeksi tersebut sebelumnya diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani per akhir Juni, sejalan dengan pendapatan negara yang tumbuh negatif, berbanding terbalik dengan belanja negara yang naik.

"Aman. Kemarin sudah pembahasan [dengan Badan Anggaran DPR defisit APBN itu] sampai 2,8%. Jadi 2,7% itu masih dalam range yang baik," ujar Airlangga saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/8/2024).

Sebelumnya, Sri Mulyani mengungkapkan realisasi penerimaan negara per akhir semester I-2024 sebesar Rp 1.320,7 triliun. Angka ini setara dengan 47,1% dari target APBN, yang juga turun 6,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, penerimaan pajak di Rp 1.028 triliun, turun 7% dibandingkan paruh pertama 2023. Lalu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp 288,4 triliun, turun 4,5% dari secara tahunan.

"Penurunan profitabilitas perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang CPO, batu bara, dan tembaga. Mereka juga meminta restitusi yang lebih cepat karena kebutuhan restitusi," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Banggar DPR, kemarin.

Bendahara negara juga memperkirakan penerimaan negara akan terkumpul Rp 2.802,5 triliun. Sementara belanja negara ada di Rp 3.412,2 triliun. 

"Dengan outlook tersebut, kami memproyeksikan defisit APBN 2024 sebesar Rp609,7 triliun atau 2,7% terhadap PDB," ujarnya.

(ibn/dhf)

No more pages