Logo Bloomberg Technoz

Secara teknkal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 54,77. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 61,72. Menghuni area beli (long) dan cukup kuat.

Harga emas masih berpeluang naik dengan target resisten di US$ 2.371/troy ons. Namun selepas itu, sepertinya harga akan mengalami pembalikan.

Cermati pivot point di US$ 2.367/troy ons. Jika titik ini tertembus, maka harga emas bisa turun menuju US$ 2.353/troy ons. Target support selanjutnya adalah US$ 2.343/troy ons.

Prospek Cerah

Ke depan, sepertinya prospek harga emas akan cerah. Ini didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga acuan, terutama di Amerika Serikat (AS).

“Saya meyakini harga emas bisa lebih tinggi lagi dengan ekspektasi The Fed (Federal Reserve, bank sentral AS) akan menurunkan suku bunga,” tegas Bob Haberkorn dari RJO Futures, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Mengutip CME FedWatch, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat diperkirakan menurunkan Federal Funds Rate pada September dengan peluang 69,7%. Suku bunga acuan diperkirakan turun lagi pada Desember, dengan kemungkinan 47,1%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

(aji)

No more pages