Sangat jarang negara-negara barat secara terbuka menuduh keterlibatan Pemerintah China dalam serangan siber, terutama Australia. Hubungan Canberra dan Beijing terus membaik sejak pemerintah Partai Buruh berhaluan kiri tengah berkuasa pada Mei 2022.
Pada Juni lalu, Perdana Menteri Li Qiang menjadi pejabat senior pertama China yang berkunjung ke Asutralia dalam tujuh tahun dan menjadi penanda besar atas normalisasi hubungan diplomatik kedua negara.
Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Siber Australia Clare O'Neil mengatakan gangguan siber oleh pemerintah asing merupakan "salah satu ancaman paling besar yang kita hadapi."
"Setiap hari badan-badan intelijen kami bekerja keras untuk mengidentifikasi dan mengacaukan para pelaku itu," katanya dalam pernyataan tertulis.
(bbn)