Logo Bloomberg Technoz

Menilik Penyebab Defisit APBN yang Melejit

Hidayat Setiaji
09 July 2024 10:30

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan proyeksi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Defisit anggaran kemungkinan melebar dengan tambahan anggaran yang cukup signifikan.

Per akhir semester I-2024, Bendahara Negara mengungkapkan APBN sudah defisit Rp 77,3 triliun atau setara dengan 0,34% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini datang dari realisasi penerimaan negara sebesar Rp 1.320,7 triliun dan belanja negara Rp 1.398 triliun.

"Semester I tahun lalu masih surplus Rp 152,3 triliun, tahun ini semester I sudah defisit Rp 77,3 triliun," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR.

Sampai akhir tahun, Kementerian Keuangan memperkirakan penerimaan negara akan terkumpul Rp 2.802,5 triliun. Sementara belanja negara ada di Rp 3.412,2 triliun. 

"Dengan outlook tersebut, kami memproyeksikan defisit APBN 2024 sebesar Rp 609,7 triliun atau 2,7% terhadap PDB," ungkap Sri Mulyani.