Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah spot dibuka melemah dalam perdagangan hari ini, tertekan kehati-hatian para pelaku pasar mengantisipasi testimoni Gubernur Federal Reserve Jerome Powell nanti malam.
Rupiah spot terlempar lagi ke Rp16.305/US$ pada menit pertama perdagangan, Selasa (9/7/2024), mencerminkan pelemahan 0,29%. Pelemahan rupiah itu menjadi yang terdalam di Asia pagi ini, disusul oleh dolar Taiwan yang juga tertekan 0,18%, won Korea 0,1%, ringgit Malaysia 0,08%, juga baht Thailand 0,07%. Yuan China dan rupee juga tertekan.
Hampir semua mata uang Asia melemah pagi ini, kecuali dong Vietnam yang masih naik tipis 0,01%.
Pada pukul 09:10 WIB, rupiah semakin terbenam ke level Rp16.313/US$, mencerminkan penurunan nilai hinggga 0,34%.
Indeks dolar AS kembali bangkit ke level 105,05, terdorong antisipasi para pelaku pasar menghadapi pekan penting ini. Nanti malam atau Selasa pagi waktu Amerika, Powell akan memberikan testimoni di hadapan Komite Perbankan Senat AS, dilanjutkan esok harinya di hadapan Parlemen AS.
Penampilan Powell itu akan menjadi yang perdana setelah data pasar tenaga kerja akhir pekan lalu dilaporkan melemah dengan tingkat pengangguran tak terduga naik ke 4,1%. Data itu positif bagi potensi penurunan bunga acuan The Fed tahun ini. Namun, para investor masih harus menanti rilis data inflasi AS bulan Juni yang akan dilansir Kamis pekan ini.
Selain faktor pasar global, rupiah juga belum cukup memiliki daya ungkit dari dalam negeri. Laporan Menteri Keuangan Sri Mulyani kemarin di hadapan Badan Anggaran DPR menggarisbawahi defisit APBN Juni yang melebar jadi Rp77,3 triliun.
Pelemahan rupiah telah membuat bolong anggaran membesar ketika penerimaan negara juga tertekan kejatuhan harga komoditas global, mempengaruhi setoran pajak badan usaha. Alhasil, APBN tahun ini diprediksi menyentuh defisit 2,7%, lebih tinggi dibanding perkiraan awal 2,29%.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut ada ruang penurunan bunga acuan BI rate pada kuartal IV-2024. Itu bila prediksi penurunan Fed fund rate terpenuhi.
Secara teknikal, rupiah sudah menjebol level suppport pertama dan kedua di Rp16.280/US$ dan Rp16.300/US$. Rupiah bisa semakin melemah Rp16.340/US$ sebagai support terkuat yang tercermin dari trendline indicator channel pada time frame daily.
(rui)