Seperti yang diwartakan Bloomberg News, investor berfokus pada segala pernyataan Powell yang dimulai pada Selasa waktu setempat untuk mendapatkan petunjuk mengenai prospek Federal Reserve. Powell menghadapi tekanan dari anggota parlemen yang semakin tidak sabar untuk penurunan suku bunga dan pihak-pihak lain yang tidak senang dengan rencana terbaru The Fed untuk meningkatkan persyaratan modal bagi pemberi pinjaman di Wall Street.
Itu juga akan menjadi momen pernyataan Powell pertama setelah data pasar tenaga kerja pada Jumat lalu menunjukkan pelemahan lebih lanjut. Tingkat Pengangguran AS pada Juni secara tak terduga melonjak ke 4,1%.
"Dengan tanda-tanda pertumbuhan dan pasar tenaga kerja yang lebih lemah baru-baru ini, pasar akan mencermati apakah Powell memberikan petunjuk mengenai waktu pemangkasan suku bunga," kata Carol Kong, Ahli Strategi di Commonwealth Bank of Australia di Sydney.
Menurut data swap yang dikumpulkan oleh Bloomberg, saat ini pasar memperkirakan kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga acuan tahun ini, dengan peluang mencapai 70% untuk penurunan pertama di September,
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Tingkat Pengangguran meninggi menjadi 4,1%, tertinggi sejak November 2021, dari 4,0% di bulan sebelumnya dan melampaui ekspektasi pasar yang tidak berubah atau tetap di 4,0%.
“Sinyal pelemahan pada pasar tenaga kerja AS di awal minggu lalu, terlihat dari data JOLTS, ADP Employment Report, dan Weekly Jobless Claims, juga memperkuat pandangan bahwa laju kenaikan inflasi akan terus melambat sehingga memberi ruang bagi Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan dari level saat ini yang adalah tertinggi dalam dua dekade,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Sementara itu, dari dalam negeri, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati memaparkan perkembangan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Hingga Juni, APBN 2024 membukukan defisit, di mana pendapatan negara tumbuh negatif, sementara belanja negara mencatat kenaikan.
Pada Senin kemarin, Sri Mulyani mengungkapkan realisasi penerimaan negara pada Semester I-2024 adalah Rp1.320,7 triliun. Angka ini setara dengan 47,1% dari target APBN 2024, dan menyusut 6,2% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Di lain sisi, belanja negara pada Semester I-2024 tercatat Rp1.398 triliun. Melonjak 11,3% dari periode yang sama pada tahun lalu.
Dengan demikian, APBN 2024 mencatatkan defisit Rp77,3 triliun hingga Semester I-2024. Angka ini setara dengan 0,34% terhadap Produk Domestik Bruto.
Keseimbangan primer, tambah Sri Mulyani, masih positif, dengan angka surplus Rp162,7 triliun. Meski positif, pencapaian ini turun 55,8% dibandingkan Semester I-2023 yang lalu.
Sama halnya, sentimen kurang positif datang dari laporan Bank Indonesia terkait dengan hasil Survei Konsumen pada Juni. Keyakinan Konsumen perlahan memudar.
Pada Senin pagi, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di level 123,3. IKK di atas 100 menandakan konsumen masih percaya diri memandang perekonomian saat ini hingga 6 bulan mendatang.
Namun, IKK pada Juni lebih rendah dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya yang sempat menyentuh 125,2.
IKK pada Juni tersebut juga menjadi yang terendah sejak Februari atau dalam 4 bulan.
Berdasarkan komponen pembentuknya, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) pada Juni berada di level 112,9. Masih optimistis, masih di atas 100, tetapi menjadi yang terendah sejak Februari.
Sementara Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada Juni tercatat 133,8. Sekaligus menjadi yang terendah sejak Maret.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,03% ke 7.250 disertai dengan munculnya volume penjualan.
“Saat ini, posisi IHSG diperkirakan sedang berada berada di awal wave 2 dari wave (3), sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji rentang koreksi 6.987-7.139,” papar Herditya dalam risetnya pada Selasa (9/7/2024).
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ANTM, ARTO, ICBP, dan PANI.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG membentuk pola hanging man berdasarkan pergerakan Senin kemarin. Pergerakan tersebut juga memicu penyempitan positive slope pada MACD.
“Kondisi tersebut dapat menjadi awal dari normal pullback dari overbought area. Hati-hati pullback ke 7.200-7.250 di Selasa (9/7),” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi AALI, SMGR, UNVR, ARTO, dan PWON.
(fad)