Belum lama ini, BKKBN mendapat banyak kritik setelah menyebut setiap perempuan diharapkan melahirkan satu anak perempuan untuk mengantisipasi penurunan angka kelahiran.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo mengaku khawatir angka kelahiran atau total fertility rate (TFR) di Indonesia menurun dalam beberapa tahun mendatang.
TFR disebutnya terpantau menurun di Pulau Jawa, hingga kini berada di 2,0. Berbeda dengan provinsi lain yang masih mencatat TFR sangat tinggi yakni Papua Barat, Maluku, sampai Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan penduduk RI dari tahun ke tahun memang menurun. BPS mencatat data tahun 2023 laju pertumbuhan penduduk ada diangka 1,13% sedangkan angka di 2024 sampai bulan Juni angka laju pertumbuhan penduduk di 1,11%.
Jika dibandikan dengan tahun 2022 angka tersebut juga terlihat menurun. Karena pada 2022, angka laju pertumbuhan penduduk Indonesia adalah 1,17%.
(dec/spt)