Pergerakan sektoral saham-saham energi, saham barang baku, dan saham keuangan menjadi pemberat laju IHSG dengan anjlok mencapai 0,44%, 0,22% dan 0,19%.
Adapun saham-saham energi yang terbenam di zona merah adalah, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) ambles 22,2% ke posisi Rp70/saham, PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) anjlok 10,7% ke posisi Rp500/saham. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) drop 5,71% ke posisi Rp9.100/saham.
Senada, saham barang baku juga jatuh hingga menjadi pemberat IHSG, PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) ambruk 9,8% ke posisi Rp258/saham, PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) kehilangan 8,5% ke posisi Rp64/saham. PT Avian Brands Tbk (AVIA) melemah 3,77% ke posisi Rp510/saham.
Saham-saham LQ45 juga terbenam dan bergerak pada teritori negatif i.a, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) drop 100 poin ke posisi Rp1.120/saham, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melemah 450 poin ke posisi Rp11.100/saham. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) terdepresiasi 50 poin ke posisi Rp1.515/saham.
Sama halnya, tren negatif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mencatat kejatuhan 20 poin ke posisi Rp610/saham, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kehilangan 200 poin ke posisi Rp6.225/saham. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah 50 poin ke posisi Rp4.750/saham.
Hari ini, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati memaparkan perkembangan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Hingga Juni, APBN 2024 membukukan defisit, di mana pendapatan negara tumbuh negatif, sementara belanja negara mencatat kenaikan.
Pada Senin (8/7/2024), Sri Mulyani mengungkapkan realisasi penerimaan negara pada Semester I-2024 adalah Rp1.320,7 triliun. Angka ini setara dengan 47,1% dari target APBN 2024, dan menyusut 6,2% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
"Penurunan profitabilitas perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang CPO, batu bara, dan tembaga. Mereka juga meminta restitusi yang lebih cepat karena kebutuhan restitusi," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Bersama Badan Anggaran DPR.
Di lain sisi, belanja negara pada Semester I-2024 tercatat Rp1.398 triliun. Melonjak 11,3% dari periode yang sama pada tahun lalu.
"Ada kenaikan belanja baik pemerintah pusat dan transfer ke daerah," ujarnya.
Keseimbangan primer, tambah Sri Mulyani, masih positif, dengan angka surplus Rp162,7 triliun. Meski positif, pencapaian ini turun 55,8% dibandingkan Semester I-2023 yang lalu.
Dengan demikian, APBN 2024 mencatatkan defisit Rp77,3 triliun hingga Semester I-2024. Angka ini setara degan 0,34% terhadap Produk Domestik Bruto.
"Semester I tahun lalu masih surplus Rp152,3 triliun, tahun ini Semester I sudah defisit Rp77,3 triliun," imbuh Sri Mulyani.
Mencermati lebih lanjut, angka defisit itu lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang baru sebesar Rp21,8 triliun. Defisit yang semakin lebar tersebut, diperkirakan akan membawa angka defisit APBN 2024 mencapai Rp609,7 triliun atau setara dengan 2,7% dari PDB.
Angka persentase defisit itu akan menjadi yang terbesar sejauh data dikumpulkan mulai tahun 2005 silam oleh Bloomberg, di luar lonjakan defisit APBN pada masa pandemi Covid-19. Persentase defisit itu juga melampaui perkiraan defisit APBN 2024 sebelumnya yang diperhitungkan di kisaran 2,29% pada awal tahun kemarin.
Adapun pasar saham Asia kompak bergerak melemah pada perdagangan sore hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 1,55% dan indeks Shanghai Composite drop 0,93%, indeks Nikkei 225 melemah 0,32%, indeks Strait Times Singapore terdepresiasi 0,19%, dan indeks Kospi drop 0,16%. Sementara itu, Dow Jones Index Future menghijau 0,03%.
(fad/wep)