Logo Bloomberg Technoz

Transaksi Bursa Karbon Masih Sangat Jauh dari Potensi Rp3.000 T

Sultan Ibnu Affan
08 July 2024 15:55

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi saat Hasil RDK Bulanan Juni 2024. (Youtube OJK)
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi saat Hasil RDK Bulanan Juni 2024. (Youtube OJK)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa Karbon RI telah diluncurkan sejak 28 Juni 2023. Namun, Transaksi bursa karbon masih jauh dari target potensi nilai kredit karbon di Indonesia yang bisa mencapai Rp3.000 triliun.

Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan, sejak diluncurkan hingga 28 Juni 2024, tercatat 62 pengguna jasa mendapat izin perdagangan bursa karbon dengan volume 608.000 ton CO2 equivalent.

"Akumulasi nilai transaksi sebesar Rp36,76 miliar," ujar Inarno, Senin (8/7/2024).

Nilai tersebut bahkan tak sampai 1% dari potensi Rp3.000 triliun.

Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Pengawasan Bursa Karbon OJK Lufaldy Ernanda mengakui jika perkembangan transaksi bursa karbon masih sangat lamban.