Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perusahaan jasa keamanan siber Symantec melaporkan serangan siber mengincar miliaran pengguna iPhone, perangkat paling laris di pasar milik Apple Inc. Peretas mengincar Apple ID dan informasi pribadi aplikasi perbankan.

Total 1,46 miliar pengguna iPhone menggunakan metode phising yang dikirimkan via email dan SMS. Grup peretas melancarkan phising atau upaya mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan dengan konfigurasi seolah-olah dikirim resmi dari Apple.

Pengguna wajib berhati–hati atas kiriman email dan SMS palsu. Pasalnya saat pengguna mengklik tautan, peretas dapat dengan mudah mendapatkan Apple ID  Anda.

Link palsu, yang menampilkan Captcha agar terlihat seperti situs asli, akan masuk ke situs palsu meminta penerima untuk mengungkapkan nomor ID Apple mereka, dilansir dari PhoneArena, dilansir Senin (8/7/2024).

Grup peretas membuat seolah–olah permintaan ini mendesak dan harus segera dilakukan. Padahal ini adalahnya phising.

Apple menyarankan agar pengguna iPhone mengaktifkan two-factor authorization untuk proteksi ganda keamanan Apple ID. Dengan two-factor authorization pengguna akan menerima kode pesan via SMS berisi enam karakter khusus, sebelum akses akun benar-benar terbuka.

Ilustrasi Serangan Hacker. (Dok: Bloomberg)

Saat pembobolan telah terjadi oleh pelaku kejahatan siber, mereka akan mengubah ID Apple dan password pengguna. Kemudian Anda terkunci secara otomatis. 

Penjahat siber berpeluang dapat membuka aplikasi perbankan dan keuangan Anda, mengubah password, dan menguras aset Anda dalam sekejap. 

Tips untuk melindungi diri dari hacker

  1. Selalu instal aplikasi dari sumber resmi seperti layanan Toko Aplikasi terdaftar.
  2. Memperbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak lainnya dengan tambalan keamanan terbaru.
  3. Memasang dan perbarui perangkat lunak keamanan yang kuat seperti antivirus serta antimalware yang akan mengingatkan kita terhadap aplikasi berbahaya atau link phising
  4. Tidak mengklik tautan atau membuka lampiran dari email atau pesan yang mencurigakan dan dari sumber yang tidak dikenal atau berisi permintaan yang tidak biasa
  5. Membuat salinan data penting secara teratur dan simpan salinan tersebut di tempat yang terpisah.

(fik/wep)

No more pages