Logo Bloomberg Technoz

Dirut BNI dan BTN Kompak Mengaku Likuiditas Saat Ini Ketat

Mis Fransiska Dewi
08 July 2024 13:20

Ilustrasi Bank BNI (Bloomberg Technoz)
Ilustrasi Bank BNI (Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau Bank BNI dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN kompak mengatakan saat ini likuiditas perbankan semakin ketat.

Hal ini disampaikan dihadapan Komisi VI DPR RI saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama BNI dan Direktur BTN, Senin (8/7/2024).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan, suku bunga Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate (FFR) yang berada di level 5,5% berdampak terhadap nilai tukar rupiah yang semakin melemah.

“Implikasinya ke Indonesia rupiah pun tidak imun. Sehingga terdepresiasi sampai 21 Juni 2024 Rp16.450 ytd (year to date), hingga akhir Juni melemah 6,4%, lebih dalam daripada rata-rata negara berkembang lainnya 5,3%,” tutur Royke.

Meski rupiah terdepresiasi, kata Royke, namun investor asing mulai masuk ke Indonesia. Tercatat portofolio net inflow sebesar US$2 miliar ke pasar finansial pada semester-I 2024.