Logo Bloomberg Technoz

Cari Kerja Makin Susah Plus Badai PHK Gerus Keyakinan Konsumen

Ruisa Khoiriyah
08 July 2024 13:15

Demo buruh memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Rabu (1/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Demo buruh memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Rabu (1/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketersediaan lapangan kerja di Indonesia dirasakan semakin sempit saat ini, memicu kekhawatiran imbasnya pada penurunan penghasilan ke depan sehingga makin menggerus tingkat keyakinan masyarakat ke level terendah dalam empat bulan.

Gambaran itu terungkap dari hasil Survei Konsumen yang dilansir oleh Bank Indonesia pada hari ini, Senin (8/7/2024). Indeks Keyakinan Konsumen pada Juni terperosok turun dalam dua bulan berturut-turut ke level terendah sejak Maret terutama karena kemerosotan kondisi ekonomi masyarakat saat ini yang menilai situasi mereka lebih buruk dibanding enam bulan lalu. Hal itu tecermin dari penurunan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini yang turun 2,5 poin.

Masyarakat Indonesia juga menilai, situasi lapangan kerja yang sempit sekarang kemungkinan masih berlanjut ke depan bersamaan dengan penurunan penghasilan dan kegiatan usaha. Alhasil, tingkat ekspektasi terhadap perbaikan ekonomi ke depan juga terpuruk, tecermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen yang turun 1,2 poin. Dengan bahasa lain, kondisi ekonomi enam bulan ke depan dinilai akan lebih buruk dibanding saat ini, yang sebenarnya juga sudah memburuk.

Bawah-Menengah Kurang Optimistis

Melihat lebih dalam lagi berdasarkan kelas pengeluaran, terlihat dari hasil survei tersebut, kelas bawah menjadi yang paling pesimistis karena kondisi ekonomi mereka saat ini lebih buruk dibanding enam bulan lalu akibat lapangan kerja yang sempit. 

Aktivitas warga Jakarta (Muhammad Fadli/Bloomberg)

Indeks Ekonomi Saat ini untuk kelompok pengeluaran Rp1 juta hingga Rp2 juta per bulan, turun terdalam hingga 5,6 poin. Penurunan itu karena tergerusnya Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja saat ini yang anjlok hingga 12,7 poin pada kelompok tersebut. Namun, kondisi penghasilan kelas bawah ini masih meningkat dan ke depan diperkirakan masih positif di tengah ekspektasi kelesuan kegiatan usaha.