"Setelah Kyiv dan Moskow, kami telah tiba di Beijing, untuk pemberhentian ketiga dari misi perdamaian kami," kata Orban di halaman Facebook-nya, yang menyertakan sebuah gambar para pejabat yang tersenyum di bandara.
Berbicara bersama pemimpin Rusia itu, Orban menampilkan dirinya sebagai orang yang diposisikan untuk menjadi penengah dalam perang tersebut. Setelah itu, Kremlin mengatakan bahwa tidak ada kemajuan di Ukraina.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengecam Orban atas perjalanannya yang mendadak ke Moskow, yang mendorong Hungaria untuk mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock bahwa ia tidak disambut dengan baik untuk berkunjung.
Baerbock dijadwalkan untuk bertemu dengan mitranya dari Hungaria di Budapest hari ini, Senin.
Beijing telah berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai pihak yang netral sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada awal tahun 2022. Namun, Beijing telah mengembangkan aliansi yang mendalam dengan Moskow sebagai bagian dari yang disebut Xi dan Putin sebagai persahabatan "tanpa batas."
Perdagangan antara kedua negara mencapai rekor US$240 miliar pada tahun 2023.
(bbn)