Logo Bloomberg Technoz

Ramai Proyek Baterai, Nikel Bisa Tembus US$26 Ribu hingga 2033

Dovana Hasiana
08 July 2024 10:50

Serbuk baterai dari nikel./Bloomberg-SeongJoon Cho
Serbuk baterai dari nikel./Bloomberg-SeongJoon Cho

Bloomberg Technoz, Jakarta Harga nikel diproyeksikan bergerak ke level US$21.500/ton hingga US$26.000 usai 2024 hingga 2033, setelah diramal anjlok ke level US$18.000/ton pada tahun ini.

Lengan riset dari Fitch Solutions, BMI, dalam laporan terbaru memproyeksikan harga nikel bakal meningkat secara stabil menjadi US$21.500/ton usai 2024 hingga 2028.

Adapun, proyeksi tersebut dilandasi karena surplus pasar yang makin sempit imbas melonjaknya permintaan nikel seiring dengan peningkatan produksi baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Namun, peningkatan produksi dari Indonesia bakal mengimbangi permintaan tersebut.

“Kenaikan pada harga akan diimbangi sebagian oleh peningkatan produksi yang berkelanjutan di Indonesia, yang didorong oleh kemajuan teknis dalam mengubah bijih nikel kelas 2 kadar rendah yang melimpah di Indonesia menjadi nikel kelas 1 kadar tinggi yang dapat digunakan dalam industri baterai,” tulis BMI dalam laporan terbaru, dikutip Senin (8/7/2024).