Secara teknikal, rupiah hari ini sejatinya masih memiliki potensi melanjutkan tren penguatan dengan target menuju Rp16.250 sampai dengan Rp16.200/US$. Level resistance selanjutnya bisa menguat ke Rp16.180/US$ dengan berpotensi break out MA-50 potensial.
Melihat tren jangka menengah, atau dalam sepekan, rupiah terkonfirmasi membentuk tren pembalikan arah, juga berhasil menembus trendline channel yang makin berpotensi menuju Rp16.140/US$, tecermin dari time frame daily.
Sebaliknya, bila rupiah memberikan indikasi pelemahan, support terdekat dapat menuju Rp16.300/US$, sementara kisaran pergerakan rupiah dalam support ada di antara Rp16.322-Rp16.390/US$.
Data pasar tenaga kerja AS yang dilansir Jumat pekan lalu menggelorakan optimisme penurunan bunga The Fed dua kali tahun ini. Angka nonfarm payrolls naik 206.000 pada Juni, lebih tinggi dibanding prediksi pasar 190.000. Namun, penambahan lapangan kerja dalam bulan sebelumnya direvisi turun 111.000.
Tingkat pengangguran naik menjadi 4,1%, tertinggi sejak 2021, ketika pendapatan rata-rata per jam menurun. Data itu langsung mengikis yield obligasi AS ke level 4,28%, menyusul makin kuatnya keyakinan pelaku pasar bahwa bunga acuan The Fed akan turun dua kali tahun ini.
(rui)